Menteri PU Desak Pemda Bereskan Tol Keseluruhan

Jumat, 09 April 2010 , Posted by DIKLATPIM TIGA DEP PU 23 at 19.24

JAKARTA--MI: Lambatnya progres pada proyek tol di Pulau Jawa membuat Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menginstruksikan secara khusus pada kepala daerah setempat. Materi instruksi berupa permintaan agar tidak ada prioritas pada pembangunan tol.


"Jangan hanya memikirkan pembangunan tol di wilayah tertentu saja. Bagian lain juga perlu dibangun supaya pengembangan kawasan bisa dipercepat," ungkap dia, Kamis (8/4).

Pembangunan jalan tol di wilayah Jawa Tengah selama ini difokuskan pada bagian timur. Proyek tol di bagian barat seperti Pejagan-Pemalang (57,5 km), Pemalang-Batang (39,2 km), dan Batang-Semarang (75 km) belum juga memasuki tahap konstruksi. Proses masih berkutat pada pembebasan lahan.

Hal yang sama terjadi pada jalur lintas selatan sepanjang 212,2 km. Jalur nasional yang melintasi Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri itu baru terealisasi 22,3 km.

Permintaan percepatan itu memang akan ditindaklanjuti oleh masing-masing pemda. Namun, akan direalisasi setelah ruas tol prioritas terselesaikan. Misalnya, di Jawa Tengah, ruas tol bagian barat akan dikerjakan setelah Semarang-Solo (75 km) selesai dibangun. Ruas itu tercatat telah memasuki tahap pengadaan lahan 64% dan persiapan lelang konstruksi pada seksi II Ungaran-Bawen (9 km).

Untuk seksi I Semarang-Ungaran (14,1 km) sudah memasuki tahap konstruksi dengan progres paket I 60,48%, paket II 74,39%, dan paket III (18,8%). Pekerjaan proyek Semarang-Solo diprioritaskan karena menjadi jalur lalu lintas aktivitas ekonomi.

Percepatan yang dilakukan pada ruas itu berimbas pada kebutuhan tambahan dana sebesar Rp3 triliun. Namun, dia mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum tidak dapat memberikan tambahan dana. "Itu kan model PPP (public private partnership)," ujar dia.

Untuk model PPP, pemerintah hanya menanggung biaya pembebasan lahan. Sisanya dikerjakan oleh swasta sehingga tidak ada porsi dana APBN yang akan dialokasikan untuk proyek itu.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Nurdin Manurung mengatakan, alokasi tambahan dari APBN sebesar Rp 600 miiar untuk percepatan ruas Bawen-Solo baru akan dianggarkan pada 2011.

Hal tersebut, kata dia, berkaitan dengan kelayakan tol yang berdasarkan perhitungan bisnis baru akan tercapai pada 2015.

"Itung-itungan bisnis, Bawen-Solo baru layak sebagai tol pada 2015. Hanya kalau ingin dipercepat, bantuan dari PU baru akan dialokasikan 2011," ucap dia. (DP/OL-02)

Bookmark and Share

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar